Proctor Creek, Jakarta Dalam dunia sastra, kiasan merupakan alat yang digunakan untuk membumbui bahasa dan mengungkapkan pengalaman dalam bentuk yang lebih menarik. Majas sering digunakan dalam puisi, prosa, dan pidato untuk memberikan efek estetika dan lebih mengesankan pembaca atau pendengarnya.
Majas meliputi penggunaan bahasa kiasan atau bahasa kiasan yang tidak dapat dibaca secara harafiah atau harafiah. Dalam banyak kasus, kiasan menggunakan perbandingan, pengulangan, kontras, atau penyimpangan dari penggunaan kata standar untuk mencapai tujuan retoris tertentu.
Majas adalah suatu gaya kebahasaan dalam bidang sastra yang digunakan untuk menghiasi suatu karya tulis. Pengertian majas dapat diartikan sebagai suatu bentuk ungkapan atau gaya bahasa yang mempunyai makna tidak wajar atau berbeda dengan makna sebenarnya. Majas digunakan untuk memberikan efek yang lebih menarik, menarik perhatian pembaca, memberikan gambaran yang lebih cerah dan menjadikan karya lebih berkesan.
Beberapa contoh majas yang sering digunakan adalah simile, metafora, personifikasi, dan hiperbola. Perumpamaan adalah perbandingan yang menggunakan kata “seperti” atau “seperti” untuk menggambarkan persamaan antara dua hal yang berbeda. Sedangkan metafora adalah penggunaan kata-kata yang mempunyai arti berbeda untuk menggambarkan hal lain yang sebenarnya tidak mempunyai hubungan fisik. Kepribadian memberikan ciri-ciri manusia pada benda mati atau hewan. Hiperbola adalah representasi situasi atau peristiwa yang dilebih-lebihkan untuk menciptakan efek dramatis.
Dengan memahami jenis-jenis makna, contoh, dan kiasan, pembaca dapat lebih mengapresiasi keindahan karya sastra dan lebih memahami penggunaan bahasa yang semakin bervariasi. Kiasan memungkinkan penulis atau penyair memanipulasi kata-kata dengan lebih kreatif dan menambah kedalaman tulisan mereka.
Berikut Proctor Creek rangkum dari FKIP UMSU dan berbagai sumber lainnya mengenai contoh majas Minggu (24/3/2024).
Majas perbandingan adalah majas yang membandingkan suatu benda dengan benda yang lain. Ada pula majas yang termasuk dalam majas perbandingan, antara lain: 1. Kepribadian
Majas membandingkan manusia dan benda mati. Gaya bahasa yang digunakan seolah-olah subjek berperilaku seperti manusia. Contoh majas personifikasi : Laut biru seakan menatapku dalam diam. Angin berbisik di telingaku. 2. Metafora
Metafora adalah majas yang menggunakan perbandingan dua hal yang berbeda namun serupa. Contoh kiasan: Perusahaan bangkrut karena tikus memakai dasi. Jangan lengah, Agung Sejati konon berdarah biru. 3. Hiperbola
Hiperbola merupakan majas yang digunakan untuk membesar-besarkan sesuatu, meskipun dengan contoh yang tidak masuk akal. Contoh hiperbola: Yasmin bergeming saat mendengar raungan marah ayahnya. Kata-katanya sangat menyentuh. 4. Sama
Perumpamaan adalah majas yang menggambarkan suatu keadaan dengan cara membandingkan suatu hal dengan hal lain. Intinya, hal-hal ini berbeda, tetapi tujuannya sama. Perbandingan linguistik artinya seperti misalnya. Majas jenis ini biasanya menggunakan kata-kata seperti, seperti, misalnya, seperti, sama, dan seterusnya. Contoh majas serupa: Bagaikan air di dedaunan bintang, mukanya bagaikan bulan yang tertidur. 5. Metafora
Majas metafora adalah majas yang dibuat dengan menggunakan kata-kata kiasan untuk membandingkan dua hal. Contoh majas metaforis : Kehidupan adalah sebuah roda yang selalu berputar. Al-Qur’an merupakan tanda yang dapat mengarahkan kita kepada hadirat Ilahi Rabbi. 6. Eufemisme
Eufemisme adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengganti kata-kata yang dianggap kurang bermoral dengan kata-kata yang lebih bernuansa dan memiliki makna yang sama. Contoh eufemisme: Penyandang tunanetra mempunyai hak yang sama dengan orang lain. (Buta = buta). Jika Anda terlalu malas untuk mencoba bekerja, Anda mungkin akan menjadi tunawisma. (tunawisma = gelandangan). 7. Asosiasi
Dalam kiasan, gaya bahasa perbandingan digunakan untuk menyampaikan perasaan atau emosi dengan suatu objek, simbol, atau situasi yang berbeda. Contoh konjungsi majas: Langit biru mengingatkanku akan kenangan masa kecil yang indah. Mawar merah mengingatkanku pada cinta lama. 8. Antonomasia
Antonim Majas biasanya digunakan dengan nama atau gelar yang mewakili seseorang secara umum atau sesuatu yang lebih spesifik. Majas ini sering digunakan untuk mengungkapkan suatu gagasan atau perasaan secara samar-samar atau untuk memberikan efek khusus dalam suatu teks. Contoh majas antonomasia : “Tuan Proklamator” menggambarkan Bung Karno sebagai seorang proklamator kemerdekaan Indonesia. “Profesor” mengacu pada seseorang yang diakui sebagai ahli dalam bidang tertentu.
Maksud dari majas kontras adalah untuk menggambarkan dua hal yang bertentangan atau berlawanan. Berikut ini adalah jenis-jenisnya: 1. Litote
Majas litots adalah majas yang diciptakan dengan tujuan untuk merendahkan atau merendahkan hati. Majas ini merupakan lawan kata dari majas berlebihan, yaitu melebih-lebihkan suatu hal. Kalimat-kalimat dalam kiasan Litotes biasanya mereduksi atau mempersempit keadaan, namun tidak menyampaikan makna sebenarnya. Contoh majas litotes: Saya hanya anak yang beringus di bagian ini. (walaupun mereka sudah dewasa). Ayo, datanglah ke pondok kami, Tuan! (padahal rumahnya bagus) 2. Anakronisme
Anakronisme adalah majas yang mengungkapkan suatu peristiwa yang tidak sesuai dengan waktu terjadinya peristiwa tersebut. Biasanya majas ini digunakan untuk membicarakan sesuatu yang telah terjadi dengan menambahkan hal-hal yang belum ada pada saat itu. Contoh majas anakronistis: Andai saja para prajurit Kerajaan Majapahit menggunakan pistol, tentu sejarah akan berbeda. Ternyata Bandung Bondowoso dan Sangkuriang berteman di media sosial. 3. Kontradiksi
Majas kontrastif menggunakan bahasa kiasan untuk membandingkan hal-hal yang berlawanan. Contoh majas yang kontras: sawah tetap subur meski daerah tersebut dilanda kekeringan. Meski tinggal di kota yang ramai, Dina selalu merasa kesepian. 4. Sinekdoke
Majas sinekdoke digunakan untuk mengelak atau mengaburkan makna sebenarnya dengan menggunakan kata-kata atau ungkapan yang tidak sesuai dengan makna sebenarnya atau tidak benar-benar menyampaikan inti permasalahan yang dibicarakan. Digunakan untuk menyampaikan ide atau perasaan secara implisit atau untuk memberikan efek khusus dalam teks. Ciri-ciri kiasan sinekdoke adalah kata atau frasa yang mempunyai makna sebenarnya selain yang dimaksudkan. Contoh majas dengan synecdoche: Kepala sekolah memuji siswa yang rajin (namun beliau sendiri sering datang terlambat ke sekolah). Seorang politisi berbicara tentang korupsi (tetapi dia sendiri terlibat dalam skandal korupsi). 5. Berlawanan
Majas antitesis adalah majas yang menggunakan kata yang berlawanan. Contoh majas antitesis: Muda, tua, besar dan kecil, semuanya ada di sini. Menang atau kalah tidak menjadi masalah bagi kami. 6. Kontradiksi yang tak ada habisnya
Majas kontrastif interminous adalah majas yang menyatakan negasi terhadap suatu pernyataan sebelumnya. Majas ini biasanya diasosiasikan dengan kata-kata seperti; Selain itu saja. Contoh majas variabel kontras : Semua saudaranya berprofesi sebagai guru, hanya dia saja yang berprofesi sebagai pengusaha. Lowongan diperuntukkan bagi semua orang termasuk lulusan baru kecuali mereka yang sudah menikah. 7. Oksimoron
Oksimoron adalah majas yang mengontraskan atau menempatkan dua hal yang berlawanan dalam satu kalimat. Contoh kiasan oxymoronic: Satu-satunya hal yang konstan di dunia adalah perubahan. Manusia ini telah merasakan pahit dan manisnya hidup.
Majas afirmatif adalah majas yang dirancang untuk membujuk dan mempengaruhi orang lain. Jenis-jenis majas yang termasuk dalam majas afirmatif adalah : 1. Retorika
Majas retoris merupakan majas yang berbentuk kalimat tanya, namun tidak memerlukan jawaban karena hanya digunakan sebagai penegasan saja. Contoh majas : Siapa yang tidak senang apabila tim yang dibelanya meraih kemenangan? Siapa yang tidak ingin hidup penuh kekayaan? 2. Pleonasme
Majas datar adalah majas yang dibuat untuk mempertegas suatu kalimat dengan menambahkan keterangan penjelas pada suatu pernyataan yang sudah jelas. Contoh majas pleonasme : Kita harus bergerak maju menyongsong masa depan. Para siswa memasuki kelas di pagi hari. 3. Tautologi
Majas tautologis adalah gaya bahasa yang menggunakan sinonim untuk menekankan sesuatu. Contoh majas tautologis : Jadilah anak yang patuh, taat, dan taat pada kedua orang tuanya. Dalam kehidupan bermasyarakat kita harus hidup bersama dalam sampa, sampa dan persaudaraan. 4. Kiasmus
Majas kiasmik adalah gaya bahasa yang melibatkan pengulangan serta pembalikan urutan antara dua kata dalam sebuah kalimat. Contoh kiasan yang memecah belah: Yang kaya menganggap dirinya miskin, sedangkan yang miskin mengaku kaya. Dalam kehidupan sehari-hari, lumrah jika orang pintar ingin disebut bodoh, namun banyak juga orang bodoh yang mengaku pintar. 5. Rekomendasi
Kiasan yang tidak pantas digunakan untuk meningkatkan ritme, mempertinggi emosi, atau memberikan efek khusus lainnya. Ciri yang terlihat pada majas asosiatif adalah adanya pengulangan kata atau kalimat yang sama atau mirip dengan kata atau kalimat yang berkaitan. Contoh majas bawahan: CC tidur di atas selimut sutra yang sama. Bunga jatuh di tanah basah. 6. Paralelisme
Paralel adalah majas yang dibuat untuk menekankan informasi dengan menggunakan kata-kata yang umum digunakan. Ini biasanya digunakan untuk menunjuk sesuatu dalam puisi yang penting untuk diulang. Pengulangan kata pada awal kalimat disebut anafora, sedangkan pengulangan kata pada akhir kalimat disebut epifora. Contoh kiasan paralel: Cinta adalah pengorbanan Cinta itu air mata dan tawa. 7. Pengulangan
Majas perulangan adalah majas yang dibuat untuk memberi penekanan dengan menggunakan pengulangan kata-kata yang sama dalam suatu kalimat. Contoh pengulangan kiasan : Yang kucintai, Yang kucintai, Yang kurindukan. Kaulah yang kutunggu, Kaulah yang kutunggu, Kaulah yang kuharapkan. 8. Klimaks
Majas klimaks adalah gaya bahasa yang menyampaikan lebih dari dua hal secara berurutan dari tingkat yang paling rendah sampai ke tingkat yang paling tinggi. Contoh majas klimaks: Mahasiswa, staf, dosen dan rektor menghadiri upacara tahunan universitas. Kompetisi juga diadakan di tingkat kabupaten, kota, regional, dan nasional.
Majas ironis adalah kata-kata kiasan yang dimaksudkan untuk menyindir seseorang atau perilaku dan situasi mereka. Jenis-jenis majas yang termasuk dalam majas ironi adalah: 1. Ironi
Kita menggunakan ironi untuk mengejek atau mengejutkan dengan mengungkapkan sesuatu yang sebenarnya tidak diharapkan atau diinginkan. Pernyataan yang dibuat terkesan sesuai dengan konteks namun sebenarnya berlawanan dengan apa yang dimaksudkan atau diharapkan. Contoh majas ironi : Perilakunya sangat sopan, hanya bertanya sambil berteriak. Hari ini hujan sangat deras, sangat cocok untuk berenang. 2. Kecaman
Majas celaan digunakan secara tidak langsung dengan maksud menyindir atau mengejek. Majas ironis menggunakan ekspresi yang lebih kasar dibandingkan dengan ironi. Contoh majas yang menantang: Bukankah kamu sudah pintar, kenapa harus bertanya terus padaku? Kamu perlu memahami bahwa orang tuamu bekerja keras, tetapi kamu hanya malas. 3. Sarkasme
Majas sarkasme adalah majas yang ditujukan untuk sarkasme. Perbedaan antara majas ironi dan majas sarkasme adalah majas sarkasme sangat sarkastik. Sindiran dalam majas ini terdengar kasar dan seringkali terkesan seperti ada yang sedang memfitnah. Contoh sarkasme: Siswa ini sangat bodoh sehingga dia tidak akan mengerti meskipun saya mengajarinya sampai mulutnya mulai berbusa. Anda tahu banyak! Hampir semua dari kami tersesat di hutan ini karena kecerobohan dan keegoisan Anda. 4. Sindiran
Gaya linguistik digunakan untuk mengungkapkan sindiran dengan menggunakan kata-kata dekoratif seperti ironi tetapi tegas seperti sarkasme. Contoh kiasan yang ironis: Hati nurani Anda sedang tertidur, bukan? Seberapa sering kamu berkumpul dengan temanmu di tempat umum? Saraf otak Anda sedang rusak, bukan? Bagaimana kamu bisa berbuat curang seperti itu! 5. Saran
Apakah majas yang berbentuk sindiran tersebut diungkapkan berdasarkan fakta sebenarnya. Contoh Majas Bingung : Temanku ganteng, tapi suka berbohong. Dia berhasil promosi, tapi hasilnya suap.